Community Supported Agriculture (CSA) Tani Sauyunan adalah sistem yang menghubungkan petani sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen.
1. Mengurangi Jejak Karbon: Dengan mendistribusikan sayuran secara lokal, kami meminimalkan emisi dari transportasi jarak jauh.
2. Mengurangi Penggunaan Plastik: Paket sayur dikirim menggunakan tas karung daur ulang yang ditukar setiap minggu serta meminimalisir penggunaan plastik.
3. Pengelolaan Limbah Organik: Kompos dari sampah warga dan ampas kopi kedai lokal menjadi nutrisi utama kebun menciptakan siklus nutrisi tertutup (closed-loop system).
1. Gotong Royong: Konsep “Sauyunan” (kebersamaan) dalam Tani Sauyunan mencerminkan nilai kearifan lokal Sunda, di mana produksi dan konsumsi pangan menjadi tanggung jawab bersama.
2. Mendukung Regenerasi Petani Muda: CSA membuat berkebun lebih bermakna bagi generasi muda karena adanya dukungan langsung dari komunitas.
3. Pendidikan dan Pemberdayaan: Kami berupaya melibatkan masyarakat untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya sistem pangan berkelanjutan.
1. Pendapatan Lebih Stabil untuk Petani: Anggota CSA membayar di awal musim tanam, memberikan kepastian finansial tanpa tekanan pasar.
2. Memotong Rantai Pasok Panjang: Dengan menjual langsung ke anggota, harga lebih terjangkau bagi masyarakat dan keuntungan kembali ke petani, bukan ke pihak tengah.
3. Ekonomi Sirkular: Penggunaan sampah organik warga dan ampas kopi sebagai bahan kompos menekan biaya produksi, sekaligus menciptakan nilai tambah dari sumber daya yang dianggap “limbah”.
Community Supported Agriculture (CSA) Tani Sauyunan adalah sistem yang menghubungkan petani sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. Anggota yang tergabung akan mendapatkan sumber pangan yang dekat, transparan dan terpercaya. Sistem ini memberikan kepastian pendapatan bagi petani, karena anggota akan membayar biaya kontribusi berlangganan di awal bulan, sehingga petani dapat mengoptimalkan kegiatan produksi. Mari ikut serta memberdayakan para Petani Muda dan menjaga lingkungan yang berkelanjutan melalui Anggota CSA Tani Sauyunan.
Konsumen mendaftarkan diri sebagai anggota, memilih paket sayur dan membayar biaya kontribusi di awal bulan atau musim tanam.
Petani Muda mengolah lahan dan menanam berbagai jenis sayuran secara regeneratif yang alami dan berkelanjutan.
Setiap hari Rabu, Petani Muda memanen berbagai jenis sayuran sesuai dengan ketersediaan di kebun.
Setiap hari Kamis, Anggota mendapatkan 1 paket tas karung berisi 4 – 8 jenis sayuran yang diantarkan oleh Pemuda Karang Taruna ke titik pengataran.
Paket sayuran akan dikirim setiap hari Kamis (total 4 kali pengiriman selama satu bulan). Tersedia berbagai paket yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda, antara lain:
Bapak Luky Laksmana, akrab disapa Abah, merupakan Ketua Buruan SAE Pesona Arcamanik. Abah adalah seorang pensiunan ASN, dalam mengisi waktu masa pensiunnya, Abah aktif melakukan aktivitas urban farming, seperti bercocok tanam dan ternak ayam. Hasil panennya didistribusikan melalui sistem CSA Tani Sauyunan. Selain itu, Abah suka berolahraga dan menjalani gaya hidup sehat. Sehingga di usianya yang sekarang sudah 73 masih bugar.
ak Rukijan, adalah petani Buruan Sae BTR Berkah – Ujung Berung. Ia mulai bertani sejak tahun 2022, telah berhasil menanam singkong, bengkoang, kangkung, selada, labu madu, seledri dan terong ungu di lahan seluas 300m2. Selain aktif bertani, pagi hingga siang hari ia juga berjualan ayam potong di Pasar Ujung Berung. Pak Rukijan selalu bersemangat berkebun karena ia senang dan puas setiap hari melihat pertumbuhan sayuran.
Oja Sanjaya, akrab di panggil Pak Odang telah bermitra dengan Seni Tani sejak tahun 2021. Ia menanam di lahan seluas 500m2, di daerah Mekarwangi, Dago Giri. Pak Odang menanam selada, kecipir, beet, wortel, pakcoy, bawang daun, siomak dan caisim. Lahan yang ditanami kini telah tersertifikasi organik dari ICERT. Pak Odang merasa dimudahkan dalam proses distribusi hasil panen semenjak menjadi Petani Mitra CSA Tani Sauyunan.
